Jumat, 01 Agustus 2008

Akses Internet Massal : Kompas, 31 Juli 2008

Photobucket

Internet : Mereka Menikmati “Hotspot” di “City Walk”

Kompas Jawa Tengah, Kamis, 31 Juli 2008

Photobucket

City walk kota Solo penuh ratusan orang yang membawa laptop, Rabu (30/7). Mereka duduk di kursi di hadapan meja panjang atau bundar yang disediakan. Ada pula yang duduk di atas becak sambil menaruh laptop di pangkuannya. Semua mata sibuk menatap layar laptop masing-masing.

Sore itu berlangsung pemecahan rekor mengakses internet secara serentak dengan peserta terbanyak di city walk Kota Solo. Tercatat 468 dari target 600 peserta. Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) menganugerahkan rekor Muri kepada pemerintah Kota Solo, Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia Surakarta, Telkom Speedy dan Republik Aeng Aeng.

Kegiatan ini menandai peluncuran fasilitas hotspot di area city walk Solo. Saat itu ada 50 titik hotspot. Menurut Deputy Executive General PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional IV Jawa Tengah-DIY Badriyanto. Setelah acara hanya ada 20 titik hotspot.

“Tujuannya untuk mengenalkan internet mudah dan murah kepada masyarakat. Di jalan pun bisa berinternet,” kata Badriyanto. Hadir dalam acara itu Walikota Solo Joko Widodo, Ketua Apkomindo Surakarta R Andoko dan Presiden Republik Aeng Aeng Mayor Haristanto. Turut memeriahkan pemecahan rekor , pengamen reog dan kelompok musik dari Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur St Yosef.

Joko Widodo menandatangani prasasti bertanggal 30 Juli sebagai Solo Cyberholic Day. Pada tahun 2010, Kota Solo berambisi menjadi kota cyber.

Masyarakat menyambut gembira pemasangan fasilitas hotspot gratis di area publik. Contohnya, pasangan Puspita Hanum (22) dan Arif Dwi Sakti (24). Mereka rela nongkrong di city walk sejak pukul 15.00, satu jam sebelum acara dimulai. Sayang mereka mengalami kesulitan karena aliran listrik tidak lancar dan akses internet tidak tersambung.

Setelah berpindah ke lokasi lain, barulah mereka menikmati berselancar di dunia maya dengan laptop masing-masing. Hanum yang guru bimbingan dan konseling di sebuah sekolah menengah pertama swasta di Kota Solo terbiasa nge-net untuk mencari bahan ajar.

“Saya mencari cara mengatasi kesulitan belajar siswa, kenakalan anak-anak dan lain-lain, serta chatting dengan suami yang kuliah di Yogyakarta,” katanya. Ada pun sang suami Arif berharap ada area tertentu di city walk yang tertutup kanopi dan stop kontak untuk laptop agar pada musim hujan pun fasilitas itu tetap bermanfaat. (EKI).

Ketika citywalk berubah jadi arena ngenet gratis

Photobucket

Oleh : Dina Ananti Sawiti Setyani

Ratusan peserta Browsing Internet @ City Walk terlihat wira-wiri menenteng laptop ketika espos, Rabu (30/7) mengintip aktivitas para browser di citywalk. Mereka tengah bersiap untuk alsi mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta browsing Internet terbanyak, yakni 486 orang.

Setidaknya, sejak pukul 15.00 WIB mereka telah bersiap-siap memasang laptop di meja-meja yang dibalut kain batik. Ada sekitar 50 titik hotspot untuk diakse sekitar 400-an peserta. Ratusan peserta terlihat memenuhi areal citywalk mulai dari Megaland hingga DKT.Sejauh mata memandang terlihat para peserta tengah sibuk memencet keyboard laptop dan asyik berselancar di dunia maya. Tak kurang meja yang disediakan panitia, di sudut lain terlihat pemandangan emnarik ketika salah peserta berumur belasan tahun tengah beraksi untuk ngenet di pohon. Beberapa di antaranya asyik emngakses Internet sembari nongkrong di becak.

Pendukung utama acara ini adalah Pemerintah Kota Surakarta, Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) selaku penyelenggara dan pencetus ide dan Telkom Speedy selaku penyedia akses Internet.

Menurut Ketua Apkomindo Solo, Ir Andoko, harapannya tahun 2010 Kota Solo dapat menjadi Solo Cybercity. Hotspot dapat di akses di seluruh penjuru di Kota Solo sehingga masyarakat Solo dapat mengakses informasi secara cepat dan mudah.

”Dengan menjamurnya hotspot setidaknya mengubah life style anak muda di Kota Solo. Mereka tak hanya sekedar nongkrong tapi juga main Internetan,” jelas Andoko, sambil menegaskan tanggal 30 Juli ditetapkan sebagai cyber day.

Di sudut lain terlihat, atraksi nyentrik tokoh pewayangan Punakawan tengah bermain Internet. Ada pula tari Kuda Lumping serta hik-hik yang berjajar di citywalk turut meramaikan suasana pencatatan Rekor MURI. Menurut salah satu peserta Browsing Bareng, awan, 22, dirinya mengaku senang dengan perkembangan teknologi di kota Solo. Hal ini sebagai bukti bahwa tidak ada alasan bagi warga Solo untuk gagap teknologi. ”Pemasangan beberapa titik hotspot di public area memudahkan masyarakat untuk emngakses informasi,” papar Awan.

Sumber : Solopos, Kamis, 31 Juli 2008 : ii